Suntuk banget, nikmatin rutinitas sekolah membuat gue menjadi lebih dari sekedar robot.
Gue mau memperkenalkan hal-hal yang menjadi pelengkap di asrama. Gue mulai dari salah satu hewan yang dipercaya kesetiaannya. okay, Dunia sudah mengenal siapa si kucing: hewan pencuri ikan segar, manja, pemalas, dan pembuang kotoran sembarangan.
Gue mau memperkenalkan hal-hal yang menjadi pelengkap di asrama. Gue mulai dari salah satu hewan yang dipercaya kesetiaannya. okay, Dunia sudah mengenal siapa si kucing: hewan pencuri ikan segar, manja, pemalas, dan pembuang kotoran sembarangan.
Disini, ada satu
kucing betina yang populer mondar-mandir diwilayah
asrama. Gue kurang bisa mendeskripsikan fisiknya, mungkin dia cantik, mungkin
dia alay, gatau deh. Hitam abu-abu gitu warnanya, uniknya dibagian ekornya itu ,kaya bentuk membundel-bundel atau
melingkar kecil. Kayak lollipop,
pengen gue jilatin.
Sampai suatu saat
kalo kita sentuh ekor mungilnya itu, dia akan sensi. Kalo difilm-film jadi kaya
larutan kimia yang dicampur sembarangan, boom!. Dia akan meraung-raung,
mencakar, sampai mencokot apapun
didekatnya, meskipun itu e’ek-nya sendiri.
Tapi, kita sih sering
aja tuh ngerjain kucingnya sampe gak sadar ternyata dia sedang mengandung bayi,
oh meong kamu sudah tidak perawan lagi sekarang, maafkan majikanmu ini
*ohtidak!
Singkat cerita,
pada tanggal Sept 13 2014 si meong
melahirkan anak meong. Ada empat anak yang dilahirkan secara tidak lazim:
didalem lemari dengan keadaan gelap. Dari kejadian ini gue baru sadar ternyata
hewan yang kuat banget tuh bukan marsupilami atau kura-kura ninja apalagi kera
sakti, tapi yang bener: ibu kucing. Si
ibu mampu merawat dan menjaga anaknya dikandungan sampai sukses melahirkan bayi
kucing. Itu semua dilakoni dengan
penuh kesabaran meskipun harus tanpa nafkah sekucing suami. Emang dasar bapak
kucing tidak berperi ke-kucingan! Buat manusia mohon jangan ditiru, hanya bisa
dilakukan oleh professional. Lho?
Well, sekarang ada
lima ekor kucing yang bakal bebas buang kotoran sembarangan diseantreo asrama, thanks a
lot! Menyambut kelahiran si bayi imut ini temen gue berinsiatif.
Zakky dan mukhed, mereka bikin rumah kardus tanpa jendela. Di rumah itu ada
teras, ventilasi, pintu, nomor blok, satpam, kolam renang, wifi, oke barusan
gue bohong. Rumah kardusnya Sederhana aja, tapi menyentuh.
Seperti ibu-ibu
kucing pada umumnya. Dia akan meninggalkan anaknya dengan mudah dan perlahan
bahkan mungkin tanpa merasa bersalah sedikitpun, seperti mantan pacar gue, Iya dia pergi begitu aja tanpa mengerti
perasaan gue kaya gimana (eh kok jadi kesitu). Abisnya akhir-akhir ini gue suka
ngelamunin mantan, gatau kesambet kucing darimana tiba-tiba memory itu muncul
(curcol). Kembali ke si kucing. Saat gue menulis artikel ini, si anak kucing udah
tumbuh besar, tapi jumlahnya hanya dua ekor, si hitam dan si belang, mereka
cewek dan cowok. Saudara kucing yang lainnya (dua kucing penakut) sudah kita
berikan ketetangga, ngerepotin sih, bye-bye kucing jelek.
Gue juga suka
heran sama si belang (kucing cewek) ada aja trik ngerayunya buat minta makanan
sereal misal: bersandar disamping kita, till the limit dia gigit betis kita,
sadis. Kalo si hitam (kucing cowok) dia bakal meratap penuh kasihan kearah
tempat biasa makanannya ditaruh, andai pacar gue dulu sebegitu ngerayunya,
pasti gue ga melihara kucing deh.
Buat pelengkap
asrama lainnya next time yeah, i swore!